Laman

Sabtu, 27 November 2010

ANALISIS JURNAL



Tema

Dampak Perdagangan Bebas Terhadap Pertanian Domestik

Judul

DAMPAK DARI LIBERALISASI PERDAGANGAN PERTANIAN INDONESIA-CHINA TERHADAP PRODUKSI DAN EKSPORPERTANIAN DI INDONESIA : SUATU PENELITIAN DENGAN PENDEKATAN STIMULASI

Pengarang

Tulus Tambunan
Fakultas Ekonomi
University of Trisakti

Tahun
2010, Januari



LATAR BELAKANG

Kesepakatan liberalisasi perdagangan untuk komoditas-komoditas pertanian antara China dan Indonesia atau ASEAN yang di kenal dengan sebutan Area Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN-China pasti akan membawa sebuah dampak signifikan tidak hanya pada pertanian tetapi juga terhadap kemiskinan di Indonesia. Dampak tersebut bisa positif tetapi bisa juga negative, tergantung pada kondisi atau kesiapan sector pertanian menghadapi perubahan pasar akibat kebijakan liberalisasi tersebut.
Namun, karena sebagian besar penduduk miskin di Indonesia tinggal di pedesaan dan sebagian besar dari mereka bekerja langsung maupun tidak langsung di sector tersebut, maka jelas apabila kesepakatan ASEAN-China tersebut merugikan Indonesia dalam arti produk-produk pertanian Indonesia kalah bersaing dengan produk-produk serupa dari China atau Negara ASEAN lainnya, dampaknya terhadap peningkatan kemiskinan akan besar.

MASALAH
·         Apa dampak dari kesepakatan China dengan Indonesia di dalam kesepakatan China-AFTA tersebut terhadap produksi dan ekspor pertanian Indonesia.
·         Bagaimana daya saing pertanian Indonesia terhadap pertanian China


TUJUAN

Untuk mengkaji apakah kesepakatan ASEAN-China FTA tersebut menguntungkan Indonesia, kususnya sector pertanian.


METODOLOGI DAN SUMBER DATA

Penelitian ini menggunakan dua metode anisis :
1.   Untuk menganalisis daya saing perdagangan Indonesia-China untuk komoditas yang termasuk dalam EHP, dipakai dua Indeks Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (TSI)
2.   Untuk menganalisis efek-efek dari liberalisasi perdagangan pertanian antara kedua Negara tersebut terhadap produksi dan ekspor pertanian Indonesia, penelitian ini mengadopsi suatu pendekatan simulasi dengan dua model penghitungan keseimbangan umum , yaitu model simulasi kebijakan perdagangan pertanian (ATPSM) dan proyek Analisis Perdagangan Global (GTAP)

HASIL PENELITIAN
·         Simulasi Kebijakan Perdagangan Pertanian (ATSPSM)
Merupakan model simulasi kebijakan perdagangan yang bisa membuat suatu analisis secara terperinci mengenai isu-isu terkait dengan kebijakan perdagangan pertanian. Model ini menganalisis efek-efek dari perubahan-perubahan dari kebijakan perdagangan dan harga terhadap penawaran dan permintaan.Dalam studi tersebut, perubahan-perubahan kebijakan adalah penghapusan tarif di luar dan di dalam kuota Indonesia dan China. Hasilnya menunjukan perubahan dalam ekspor, impor dan volune produksi dalam negeri di kedua negara tersebut,dan hasilnya menunjukan lebih dari setengah dari 15 komoditas yang masuk dalam analisis, ekspor-ekspor Indonesia menurun. Hasil simulasi memberi kesan bahwa impor akan naik untuk sebagian besar dari komoditas yang di teliti.

·         Proyek Analisis Perdagangan Global (GTAP)
Di dalam model GTAP Indonesia dianggap sebagai sebuah negara kecil, sejak ekspor, impor, dan arus modlnya lintas perbatasan,tidak mempunyai efek terhadap pasar global. Sebaliknya China dianggap sebagai sebuah negar besar karena ekonominya mempunyai pengaruh-pengaruh penting
terhadap  ekonomi dunia.


KESIMPULAN
Indikasi dari penelitian ini hasilnya mungkin bukan sesuatu yang mengejutkan, bahwa secara keseluruhan pertanian Indonesia, atau lebih spesifik lagi, petani-petani di subsector-subsektor pertanian yang dipilih untuk penelitian ini tidak akan sepenuhnya mendapatkan keuntungan dari kesepakatan perdagangan regional tersebut.
Berbagai permasalahan yang hingga saat ini dihadapi sektor pertanian di dalam negeri juga sudah diketahui umum seperti lahan pertanian semakin sempit, harga input (sepert pupuk, benih dan pestisida) sering tidak stabil atau bahkan stoknya sering hilang di pasaran, harga output sering merugikan petani-petani yang membuat mereka tidak bersemangat/berkeinginan untuk meningkatkan produktivitas, keterbatasan teknologi dan penelitian, pertanian juga sulit mendapatkan modal
Tanpa ada upaya-upaya yang serius dan konkrit, tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari swasta/masyarakat secara umum, untuk menghilankan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, pertanian Indonesia akan di rugikan didalam setiap perdagangan bebas, termasuk di dalam konteks China-AFTA.

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus