Laman

Sabtu, 20 November 2010

Pembangunan Transportasi Pedesaan Sebagai Program Kebijakan Pengentasan Kemiskinan

Dampak dari krisis telah memaksa pemerintah untuk mengkaji kebijakan-kebijakan pembangunan yang ada. Krisis telah memberi pelajaran modal bagi pemerintah bahwa jarring pengamanan social dari ekonomi Indonesia adalah kemampuan untuk memperkuat pembangunan pedesaan.

Daerah pedesaan telah terbukti bertahan hidup terhadap krisis ekonomi dan hal ini akan berlanjut di masa pemangunnan Indonesia yang akan datang.  Infrastruktur pedesaan telah menjadi salah satu prioritas untuk memperkuat perekonomian Indonesia. Tujuan utama adalah untuk member peluang bagi kemampuan daerah dan pedesaan sebagai tulang punggung ekonomi regional dan nasional.

Hasil PARUL dan PEL program dari BAPENAS mennunjukkan bahwa hubungan antara ekonomi pedesaan dan ekonomi perkotaan harus didukung oleh system transportasi yang cukup memadai. Dalam proses desentralisasi yang sedang berjalan ini, peran serta transportasi pedesaan dalam pembangunan social dan ekonomi di pedesaan semakin meningkat. Investasi di bidang transportasi pedesaan juga dilihat sebagai cara untuk menekan urbanisasi dan menghindari investasi di transfortasi perkotaan yang tidak diperlukan.


Transportasi merupakan elemen penting dan strategi untuk mendukung misi pemerintah dalam membangun daerah pedesaan. Pembangunan pedesaan juga sudah merupakan kebijakan dan strategi untuk mengentaskan kemiskinan. Pembangunan transportasi pedesaan harus terus didukung untuk meningkatkan kemanpuan daerah. 


Untuk meningkatkan kehidupan yang berkesinambungan. Masyarakat termasuk sector swasta dan lembaga pendidikan harus didorong untuk berperan aktif dalam pengembangan program transportasi pedesaan. Pengembangan transportasi pedesaan juga harus menyertaakkan pemeliharaan dan evaluasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rencana implementasi  untuk mennjamin rencana kesinambungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar